Saturday 18 May 2013

My Novelette : Menunggu Senja


" Mau spaghetti ?"
" Tidak ."
" Mochacinno ? Espresso ? Macchiato ?"
" Non sono interessato."
" Cheese cake ? Donat ? Combro ?"
" Kenapa, sih , iseng banget ? Kesurupan, ya ?"
Dari seberang meja kerjanya Rico hanya tersenyum. Sejenak ia terpaku menatap foto bayi perempuan yang berada di depannya dan pastinya di depan meja Melvia juga. Ia sadar kalau di dalam tubuh anak kecil itu mengalir darah Mazzola. Kadang ia merasa seperti menemukan keajaiban. Tapi dalam hatinya ia bingung, apa yang akan terjadi kalau tiba-tiba Melvia mengakhiri sandiwara pernikahan mereka ? Apa yang akan dikatakannya pada orang-orang di sekitar mereka ? Ataukah mungkin, ia mulai jatuh cinta pada janda mendiang saudara sepupunya itu ? Ada banyak hal yang terlintas dalam pikirannya karena ia merasa kalau wanita itu sepertinya menyembunyikan sesuatu.

Terus terang ia tidak ingin memperhatikan pria itu. Tapi Rico Mazzola adalah seorang pria yang sulit di abaikan. Ia tidak bisa menghentikan naluri yang terus mengganggunya. Rico terlihat sering mencuri-curi pandang dan menatapnya dengan penuh kekaguman saat mereka sedang bekerja. Kalau ia tidak salah menebak dari tatapan mata pria itu. Ia sadar kalau ia tertarik pada pria itu. Tapi ada satu rahasia yang ia sembunyikan dari keluarga Mazzola. Ia tidak tahu bagaimana cara mengatakannya. Dan selama ia belum menemukan titik terang permasalahannya, ia akan tetap menyimpannya.    

No comments:

Post a Comment