Friday 17 October 2014

SELINGKUH


Aku wanita tak mungkin menerimamu
bila ternyata kau mendua
membuatku terluka
Tinggalkan saja diriku
yang tak mungkin menunggu
Jangan pernah memilih
Aku bukan pilihan .....

Lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals yang cukup populer ini pasti sering terdengar di telinga Anda. Tapi sudah saya plesetkan liriknya menjadi wanita karena yang nulis saya ...... he he he. Diduakan, diselingkuhi, atau pernah selingkuh alias cheating. Mungkin selingkuh akan selalu menjadi topik yang tiada henti karena melibatkan banyak hal. 

Selingkuh, kenapa juga dinamakan selingkuh ya? Kata selingkuh sepertinya mulai booming di tahun 90-an, kalau nggak salah ingat nih. Soalnya sebelum itu, orang lebih sering menyebutnya dengan " main serong ". Selingkuh juga tidak membutuhkan kata depan, nggak lucu kan kalau kita menyebut dengan kata " main selingkuh ". Hmm ... apapun namanya kita musti berterima kasih dengan orang yang menciptakan kata selingkuh .... LoL. 

Lalu bagaimana dengan makna selingkuh dalam Kamus Bahasa Indonesia sendiri ? Dalam kamus tidak ada arti kata selingkuh yang menyuguhkan makna secara gamblang tentang arti selingkuh yang saat ini kita kenal. Selingkuh adalah suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri, tidak berterus terang, tidak jujur, curang, serong, suka menggelapkan uang, korup, dan suka menyeleweng. Wah, banyak banget ya, sembilan huruf tapi bisa mengaitkan berbagai macam hal. Tapi yang pasti sih, bikin kepala puyeng dan hidup semakin rumit.

Kalau merujuk ke kamus, semua orang yang tidak jujur adalah peselingkuh. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Sepertinya selingkuh menjadi sebuah makna yang menyiratkan bahwa apapun yang berkaitan dengan ketidakjujuran dan kebohongan adalah perselingkuhan. Dalam pemikiran saya yang sederhana ini, tidak ada makna dari kata selingkuh selain perbuatan yang merusak arti kehidupan. Apapun itu alasannya. Entah itu buruk ataupun demi kebaikan, yang namanya bohong tetaplah bohong. Dan satu kebohongan akan menimbulkan seribu kebohongan lainnya.

Bagi kebanyakan orang, selingkuh memiliki makna yang kompleks. Makna selingkuh di mata pria dan wanita itu berbeda. Ada beragam alasan orang berselingkuh, kalau menurut saya sih, itu alasan klasik aja sebagai pembenaran perbuatan mereka. Ada yang karena alasan jarak atau LDR, alasan bosan, sang suami atau istri tidak menarik lagi, pihak lain yang selalu mengejar-ngejar sehingga akhirnya takluk, atau karena suami atau istri yang kelewat galak, alasan ekonomi, balas dendam. Bahkan ada yang melakukannya karena memang sudah sifat dasarnya atau tanpa alasan, terjadi begitu saja, tanpa direncanakan. Untuk yang terakhir ini, Istighfar dan tarik napas panjang dahh ........ he he he.

Sungguh ironis. Alasan yang dikemukakan biasanya out of common sense. Kalau memang yang disebutkan itu benar, misalnya galak, sudah tidak menarik lagi, bosan, ekonomi tidak tercukupi, lha kenapa dulu mau bikin komitmen. Kalau menurut saya nih, apapun keadaan pasangan kita kalau kita sudah memilihnya, kita harus menerima bagaimana adanya dengan segala resikonya. Kalau dibanding-bandingkan dengan orang lain, tentunya tidak bakalan ada manusia yang sempurna. Diatas langit masih ada langit. Kalau memang dari awal ada perasaan ragu-ragu, lebih baik tidak diteruskan, daripada keduanya saling tersakiti. Kecuali kalau kita dibohongi, itu mah sudah lain lagi ceritanya .... he he he. Mendingan langsung mundur aja dahh .....

Selingkuh secara otomatis memang selalu dikaitkan dengan masalah hubungan pasangan. Bagi orang tertentu, hal yang bisa dikatakan selingkuh jika pasangan kita pergi berdua dengan orang lain dan melakukan hal-hal sewajarnya orang berhubungan, atau lebih sempit lagi, selingkuh itu bila terjadi hubungan suami-istri, kalau kurang dari itu, bukan selingkuh namanya. Nah, lo, saya pun jadi berpikir, kalau begitu, sampai mana batasan selingkuh ya ? 

Ada berbagai macam selingkuh yang terjadi tetapi tetap aman tanpa ketahuan pasangannya. Berjuta cara dilakukan untuk menipu pasangan. Membohongi dan mengkhianati arti cinta yang sudah pernah dikatakan alias tidak konsisten. Tidak satu kata, hati dan perbuatan. Perselingkuhan itu hadir diawali dengan hal-hal yang tadinya dianggap biasa. Di era komunikasi yang canggih ini, betapa seringnya kita mendengar mulai dari saling SMS-an, BBM-an, WebCam-an atau Chatting-an di dunia maya. Kehidupan yang kita hadapi setiap waktu adalah berinteraksi dengan manusia yang mempunyai perasaan. Timbulnya segala sesuatu termasuk pada diri manusia itu dimulai dengan adanya niat, termasuk cinta. Kalau dari awal sudah berniat membina hubungan dengan niat yang baik, pasti tidak akan gampang tergoda dengan yang lain. Dan benih itu timbulnya dimulai dari perasaan. 

Terkadang banyak di antara kita tidak mengetahui apa arti dari selingkuh itu sendiri. Selingkuh fisik sudah banyak yang tahu, tapi kalau selingkuh hati ? Mungkin beberapa dari kita sekarang sedang menutup muka lantaran malu karena dulu pernah seperti itu. Ada yang ketahuan oleh pasangan atau bahkan lolos dalam seleksi penjagaan. Selingkuh hati ini tentu saja berbeda dengan selingkuh fisik karena kebanyakan tidak melibatkan kontak fisik. Walaupun tetap melibatkan ketertarikan secara fisik, ketertarikan terbesar biasanya muncul karena faktor emosional. Ekspresi, atau dengan kata lain pengungkapan tentang perasaan tertarik ini tidak selalu terjadi. Bahkan biasanya justru tidak diungkapkan. Sebenarnya selingkuh mau ketahuan atau tidak oleh pasangan, anda sudah mengalami sebuah kebohongan besar pada diri anda sendiri. Anda menipu diri sendiri. Dan selingkuh hati jauh lebih kronis dampaknya daripada selingkuh secara fisik karena orang yang selingkuh secara fisik terkadang tidak bermain dalam hati. Hingga jika tidak ada kesadaran serta kesabaran dari masing-masing pihak maka yang terjadi adalah efek yang terburuk.

Padahal, pada dasarnya selingkuh hati jauh lebih kompleks dan berbahaya. Fakta menunjukan bahwa selingkuh fisik belum tentu melibatkan selingkuh hati. Namun, apabila hati seseorang sudah selingkuh, " jalan tol " menuju selingkuh fisik sudah terbangun. Selain itu, mendeteksi terjadinya selingkuh hati juga lebih sulit dibandingkan selingkuh fisik. Jadi, tanpa diketahui tanda-tandanya, tiba-tiba seseorang bisa pergi dari pasangannya. Ini yang lebih menyakitkan, pergi tanpa pesan .... hiks.

Sebagai manusia normal yang berinteraksi dengan manusia yang lainnya, saya juga seringkali mendapatkan banyak godaan. Tapi semua itu berpulang pada diri kita sendiri. Setiap orang mempunyai satu kesempatan untuk selingkuh tergantung dari orang tersebut dan dimana kesempatan itu datang dan dimanfaatkan. Kemudian dengan mudahnya, menggunakannya sebagai dalih takdir yang menyebabkan dia bisa jatuh cinta ke orang lain tersebut. Padahal ada kesalahan yang disebabkan karena kita sadar dan ada pula kesalahan yang disebabkan karena kecerobohan kita sendiri. Tadinya hanya main-main, cuma bercanda aja, nggak tahunya malah keterusan. Jujur, berganti-ganti pasangan bagi saya bukanlah suatu prestasi yang membanggakan. Kalau hanya untuk mencari pengalaman, nggak usah jauh-jauh kok, belajar aja dari pengalaman orang lain. Ambil sisi yang positif dan buang yang negatif. Kalau mau dikatakan loyal, mungkin saya termasuk salah satunya ... cie ... cie .... LoL. Kesetiaan dalam suatu hubungan, bagi saya adalah hal yang penting. Beda dengan prinsip yang dianut teman saya, ” setia itu merupakan selingkuh yang tertunda “, alasannya, ketika berselingkuh, kita akan belajar menghargai apa arti dari kata “ setia ” tersebut. Selingkuh juga mengajarkan untuk menghargai begitu berartinya sebuah hubungan. Lha, itu kalau selingkuhnya hanya sekali, tapi kalau berkali-kali , itu sih bukan menghargai hubungan, tapi kurangajar namanya ..... parah deh ..... hadeehhh

Pernah diselingkuhi memang menyedihkan, tetapi orang yang selingkuh sejatinya lebih menyedihkan lagi karena dia nggak bisa menghargai hubungan yang sudah dia bina. Apapun artinya dan bagaimanapun caranya orang selingkuh, tetap saja selingkuh adalah perbuatan yang tidak dapat ditoleransi dalam sebuah hubungan. Semoga perjalanan saya dan juga Anda semua kedepannya baik-baik saja .... Aamiin Yaa Rabbal Alamin.




Saturday 11 October 2014

HYPERTHYROIDia .... hyperthyroid diary



Sejak empat tahun yang lalu, saya memang sudah lepas dari terapi hipertiroid. Dan selama lebih dari empat tahun pula, saya merasa sehat wal afiat alias nggak pernah sakit. Paling-paling hanya flu ringan. Kalau soal jam tidur, dari dulu memang saya bukan tukang tidur. Kalaupun merem, paling hanya tidur " ayam " aja. Tidak seperti orang tua , adik atau saudara-saudara dekat saya lainnya, mereka semua pada " pelor " nempel langsung molor dan ngorok ........ he he he. Pun pada malam hari, saya sering terbangun tanpa sebab, jam berapa aja tahu. Jadi kalau saya bisa tidur nyenyak, Alhamdulillah yaa .....

Beberapa bulan terakhir ini saya sering merasa tidak enak badan. Badan terasa lemas, mudah capek, susah konsentrasi, malas, otot-otot dan tulang terasa ngilu. Sementara, banyak pekerjaan yang harus saya selesaikan. Sudah pasti menguras tenaga dan pikiran. Untunglah, semua bisa saya selesaikan, meskipun dengan susah payah dan penuh derita, sebab kalau tidak, bakalan menjadi kacau deh.

Dari berbagai keluhan tersebut, yang paling terasa mengganggu adalah perasaan malas, bahu dan leher terasa kaku. Karena pada dasarnya, saya manusia bandel dan tidak suka minum obat, tindakan yang saya lakukan cuma nempelin salonpas aja. Dari gejala itu saya pikir saya kolesterol, mengingat badan saya " big size " dan juga sudah jarang berolahraga, kalau melihat dari pengalaman tante saya yang terkena kolesterol.

Kejelekan saya yang lain adalah sering mengabaikan hal-hal kecil yang terjadi alias menganggap remeh penyakit. Nanti kalau bosan kan penyakitnya hilang sendiri. Padahal semua gejala tersebut sebenarnya merujuk pada satu penyakit yang pernah saya derita, yaitu gangguan tiroid. Sampai pada puncaknya, di waktu Subuh, saya mendapatkan lagi serangan panik mendadak alias Thyroid Storm. Pandangan mata kabur, bergoyang-goyang, detak jantung meningkat dan keringat dingin.

Pada waktu itu saya mencoba menenangkan diri dengan mengambil napas panjang tapi yang terjadi detak jantung malah semakin cepat. Saya berpikir untuk menelepon pakde saya, meskipun seorang Neurologist, setidak-tidaknya dia tahu penyakit saya. Tapi saya urungkan karena pakde pasti akan kebingungan, seperti yang terjadi saat ibu saya sakit, ntar jadinya malah piye iki .... piye iki ? Akhirnya, setelah bapak saya pulang dari masjid dan membuat semuanya terbangun, saya memintanya menelpon teman saya, dokter umum yang kebetulan tinggal di dekat rumah. Sarannya adalah segera ke IGD rumah sakit. Karena belum puas, akhirnya bapak saya menelpon Profesor yang merawat saya, dan beliau menyarankan untuk segera ke IGD pula. 

Sesampainya disana, saya langsung diberi O2, tindakan EKG dan cek darah. Tapi karena saya ada riwayat hipertiroid, maka dilakukan cek T3 dan T4 juga. Dokter penerima tidak berani mengambil tindakan sebelum hasil laborat keluar dan Profesor yang merawat saya datang. Jadi dari yang apa dirasakan sendiri gampangnya adalah bayangin aja kondisi waktu main sepak bola. Ngos-ngosan, deg-degan, keringetan ditambah mata kunang-kunang,  ya seperti itulah rasanya jadi penderita hipertiroid. Tapi begitu selang O2 dipasang, rasanya seperti mendapatkan bahan bakar, ada tambahan amunisi ........ he he he.

Bagaimana tidak, karena beberapa saat sebelumnya menggegerkan banyak orang, seperti sakaratul maut. Hanya mendapatkan perawatan standart, langsung pulih begitu saja. Meskipun ketegangan di leher belum reda. Yang paling menjengkelkan adalah rasanya kok saya seperti dipermainkan oleh penyakit ini. Dibikin malu. Begitu juga saat Profesor datang, beliau hanya menanyakan, semalam makan apa ? .... hadeeehhh. Padahal Dokter di IGD menganalisa kalau hipertiroid saya kambuh.

Setelah hasil laborat keluar, untuk hematologi rutin semuanya normal dan memang benar kalau ada peningkatan laju T3 dan T4. Untuk T3 jumlahnya 1.79 ng/ml ( nilai rujukan 0.79 - 1.49 ) dan T4 74.50 ug/dl ( nilai rujukan 4.50 - 12.00 ). Melihat hasilnya seperti itu, Profesor sampai geleng-geleng kepala. Meskipun beliau seorang Internist, pada akhirnya merujuk saya ke temannya yang lebih pakar, yaitu sub bagian Endokrinologi. Disana, saya diperiksa lebih teliti lagi termasuk tanda-tanda fisik dan tes darah lagi. 

Namanya juga peningkatan hormon tiroid berarti kadar hormon tiroid-nya dicek. Tapi selanjutnya yang diperiksa adalah yang bentuk bebas (free) atau FT4 dan TSHS karena yang berefek biologis. Ini pemeriksaan gold-standart karena semua penderita hipertiroid ( kecuali pada hipertiroidisme karena peningkatan TSHs ) kadar TSHs darahnya pasti rendah. Karena negative feedback, tubuh berusaha sekuat tenaga menurunkan kadar hormon tiroid dengan cara tersebut. 

Kelenjar tiroid sendiri diatur oleh kelenjar lain yang berlokasi di otak, disebut pituitari. Pada gilirannya, pituitari diatur sebagian oleh hormon tiroid yang beredar dalam darah (suatu efek umpan balik dari hormon tiroid pada kelenjar pituitari) dan sebagian oleh kelenjar lain yang disebut hipothalamus, juga suatu bagian dari otak. Hipothalamus melepaskan suatu hormon yang disebut thyrotropin releasing hormone (TRH), yang mengirim sebuah signal ke pituitari untuk melepaskan thyroid stimulating hormone (TSH). Pada gilirannya, TSH mengirim sebuah signal ke tiroid untuk melepas hormon-hormon tiroid. Jika ada aktivitas yang berlebihan dari tiga kelenjar ini maka suatu jumlah hormon tiroid yang berlebihan dapat dihasilkan, dengan demikian berakibat pada hipertiroid.

Angka atau kecepatan produksi hormon tiroid dikontrol oleh kelenjar pituitari. Jika tidak ada jumlah hormon tiroid yang cukup beredar dalam tubuh maka pelepasan TSHs ditingkatkan oleh pituitari untuk menstimulasi tiroid agar memproduksi lebih banyak hormon tiroid. Sebaliknya, ketika jumlah hormon tiroid berlebihan maka pelepasan TSHs dikurangi untuk mengurangi produksi hormon tiroid. Dan Alhamdulillah, hasil FT4 dan TSHS masih dalam batas normal, artinya tubuh saya secara klinis bisa melawan sendiri. Itu juga berarti kalau terapi sebelumnya berhasil. 

Seperti yang pernah saya share sebelumnya, penyakit ini bukan penyakit yang bisa menurun secara genetik apalagi menular. Panu, kadas dan kurap malah bisa nular-nularin tuh ..... LoL. Pada dasarnya semua orang mempunyai bakat untuk menderita penyakit ini, tinggal ada atau tidak pemicu eksternalnya. Banyak juga yang salah kamar, jantung berdebar dikiranya sakit jantung, mata kunang-kunang dikiranya minus, kurus dikira cacingan. Hanya sekitar 25-50% pasien hipertiroid yang betul-betul sembuh sempurna dengan obat, sehingga merupakan hal yang tidak mengherankan jika penderita dengan gangguan tiroid harus bolak-balik berobat ke dokter. Kalau saya sih, berharapnya, jangan sering-sering deh ...... he he he.

Beberapa ahli menyatakan bahwa salah satu pemicu dari kambuhnya penyakit ini adalah stress dan kelelahan yang luar biasa. Untuk sayuran, seperti kubis, selada, seledri dan kedelai yang dapat meningkatkan produksi hormon tiroid secara berlebihan sebaiknya dihindari ( padahal, saya tukang masak nih, mana bisa menghindar .... ). Juga dengan makan buah-buahan di malam hari. Kalau siang sampai sore katanya sih nggak masalah. Dan satu lagi, asap rokok. Karena adik dan bapak saya tidak merokok, sudah pasti rumah saya bebas dari asap rokok. Cuma, beberapa hari sebelum KO, saya bertemu dengan teman saya yang memang seorang perokok berat. Meskipun ngobrolnya tidak berdekatan tapi dia terus klepas ... klepus ... asapnya lumayan juga tuh bikin uhuk-uhuk. Saya sih tidak menyalahkan siapa-siapa. Semua orang sudah tahu tentang apa saja efek buruk dari rokok dan asap rokok. Hak asasi manusia gitu loh .... LoL.

Seminggu ini saya berdiam diri dirumah, karena memang diharuskan banyak istirahat, makan tinggi kalori, meskipun bosan .... he he he. Dokter hanya memberi saya Propanolol, 2 kali sehari 1 tablet dan Zypras, 1 kali untuk malam hari selama seminggu. Dan salonpas, masih saya pakai, karena masih merasa sedikit mabuk darat .... LoL. Harga obatnya sih nggak seberapa, hanya Rp.13.000 tapi cek laboratnya itu lho ....... ampuuuuun deh. Harusnya dipertimbangkan agar bisa dimasukkan ke asuransi BPJS tuh, mengingat semakin banyak orang yang menderita hipertiroid. Jadi jangan cuma layanan standar dan rawat inap aja dong, kasihan kan, yang punya penyakit lebih berat.

Setelah kambuh seperti ini, saya baru benar-benar menyadari, agar tidak meremehkan lagi gejala-gejala yang terjadi, sekecil apapun. Bahwa memang benar banyak orang rela menghabiskan hampir seluruh penghasilannya " hanya " untuk bisa menjadi sehat kembali. Saya sangat bersyukur masih bisa bernapas, berjalan, berpikir, makan, tidur, menulis dan diberi kesempatan oleh ALLAH, SWT. Satu karunia yang tidak tergantikan dengan jumlah nominal berapapun. Masih banyak yang lebih sakit dan menderita daripada saya. Semoga kita semua diberi kesabaran dalam menghadapi setiap ujian. Dan bagi sesama penderita hipertiroid, jangan patah semangat yaa, yang penting disiplin minum obat, memang sih penyakit ini sangat aneh dan nyebelin, sekaligus malu-maluin ... LoL. Sekian dulu ya, informasi tentang tiroid dari penderita hipertiroid yang " stay strong " ini ......... he he he. Tetap sehat , mind, body and soul .....


Sumber :
Prof. DR.dr. Zaenal Arifin Adnan, SpPD - KR.
DR. Supriyanto. K, SpPD - KEMD.



Saturday 4 October 2014

EID DAY


Hari ini umat Islam di seluruh dunia berbondong-bondong untuk melaksanakan dua rakaat shalat sunah, yaitu shalat Ied. Meskipun di Indonesia ada perbedaan karena ada yang berkeyakinan untuk shalat Ied di hari minggu. Tapi saya dan keluarga saya lebaran hari ini, meskipun pelaksanaan qurbannya hari Minggu. Bukan apa-apa, karena tukang jagal dan tim-nya datangnya pada hari Minggu, waiting list gitu loh ...... he he he. 

Bagi umat Islam, Idul Adha dan Idul Fitri memiliki nilai historis yang begitu mendalam. Idul Adha atau yang sering kita kenal dengan Idul Qurban, mengingatkan kepada kita bagaimana proses perjuangan yang dilakukan oleh Nabi Ibrahim. Dimana nabi Ibrahim mendapatkan petunjuk dalam mimpinya untuk menyembelih putranya sendiri, yang bernama Ismail, putra yang ditunggu-tunggu selama bertahun-tahun. Disinilah nabi Ibrahim dituntut untuk memilih antara melaksanakan perintah Tuhan atau mempertahankan buah hati yang dicintainya. Sebuah pilihan yang cukup dilematis, namun karena ketakwaan dan kecintaannya kepada ALLAH, SWT melebihi segalanya, walau pada akhirnya nabi Ismail as digantikan dengan seekor hewan kurban atau yang lebih dikenal dengan kambing. Itu yang sering diceritakan mendiang nenek saya saat saya dan adik-adik saya masih kecil ..... dikorokin kupingnya .... LoL. 

Berbeda dengan Idul Fitri yang menjadi puncak dari kemenangan hanya dapat dirasakan oleh masing-masing individu yang menjalankan perintah sebelumnya yaitu berupa puasa di bulan Ramadan. Idul Adha yang bertepatan dengan pelaksanaan ibadah Haji menjadi momentum sejarah yang mengajak umat islam kepada pola kehidupan sosial dengan membangun kekuatan spiritualitas diri yang tinggi dan bentuk ketulusan dalam menjalankan perintah-perintah ALLAH, SWT. Qurban juga dijadikan kendaraan bagi seseorang menuju ke surga. Saat masih kecil dan belum paham betul, dalam pikiran saya waktu itu, terbang ke langit naik kambing. Bouraq aja kalah tuh .... he he he. Ada pemikiran seperti itu karena nenek saya seorang ahli tafsir, makanya pandai merangkai kata dan memberi penjelasan sesuai dengan kapasitas, yang mana untuk orang dewasa dan untuk anak-anak. 

Banyak cerita-cerita lucu dan sekaligus konyol saat saya masih kecil. Kalau di hari raya Idul Fitri anak-anak pada sibuk nyari duit, di hari raya Qurban pada berbondong-bondong datang ke halaman masjid, untuk melihat dan ngasih makan kambing. Bisa habis 100 halaman kalau semua kekonyolan itu diceritakan .... LoL.

Ibadah qurban adalah salah satu wujud dari rasa syukur, keikhlasan dan puncak ketakwaan. Sebagai tanda kembalinya manusia kepada ALLAH, SWT setelah menghadapi ujian. Qurban disyariatkan bagi manusia bahwa jalan menuju kebahagiaan memerlukan pengorbanan. Dan untuk mencapai ketakwaan bukan hanya pada hari raya saja tetapi juga dalam keseharian. 

Sebagai umat muslim kita dituntut tidak hanya melaksanakan ritual keagamaan semata atau hanya sekedar melaksanakan perintah ALLAH, SWT. Qurban juga sebagai wujud dari syiar dan memanifestasikan rasa solidaritas kita kepada sesama. Dengan cara membagi-bagikan daging qurban kepada kaum dhuafa di sekitar tempat tinggal kita. Artinya daging kurban tidak hanya dinikmati oleh saudara atau orang terdekat saja, tetapi benar-benar dinikmati oleh orang-orang yang membutuhkan.

Yang terpenting dalam hal ini adalah niat dan keikhlasan. Apapun perwujudan dari qurban, entah itu kambing, sapi ataupun onta, hanya ALLAH, SWT yang tahu kedalaman hati seorang manusia. Ada yang berqurban karena semata-mata hanya menjalankan tradisi sehingga syarat-syarat untuk berqurban diabaikan. Ada juga yang merasa " terpaksa " karena dia ingin agar orang lain tahu kalau mengeluarkan uang untuk berqurban.

Semoga Idul Adha kita kali ini menjadi semangat pengorbanan yang hakiki. Sebagai satu semangat yang melandasi hidup dan kehidupan kita menuju ridha Ilahi. Membuka hati nurani kita untuk menyadari realita akan kebesaran ALLAH, SWT. Dan yang sedang menjalankan ibadah haji, semoga menjadi haji yang mabrur .... Aamiin. 

EID MUBARAK .....