Thursday 12 January 2017

UNCONDITIONAL LOVE


Lama nggak nongol, piye kabaré ? Itu pertanyaan dari teman saya karena lama timbul tenggelam dari peredaran grup lawak rumpi dan rempong WA teman-teman kuliah. Alhamdulillah, masih diberi kesempatan untuk menyambung silaturrahmi dengan mereka. Namanya juga makhluk hidup, pasti pernah merasakan yang namanya sakit. Drama kesehatan ini dimulai dari adik saya, bapak, sepupu dan saya sendiri bergantian masuk rumah sakit. Jadinya jarang nongol, apalagi online. Siklus kehidupan yang mau tidak mau mesti saya jalani dengan berbesar hati dan berlapang dada. Yaah, kadang hidup begitu menyakitkan, tapi mungkin juga peringatan dari ALLAH, SWT agar lebih peduli dengan sinyal dari tubuh kita untuk istirahat sejenak dari berbagai hiruk pikuk dunia. Jadi curhat nih ... he he he. Tapi ada hubungannya nih dengan topik yang paling top markotop sedunia yang akan saya hadirkan kali ini ... cinta tanpa syarat.

Cinta adalah kata yang selalu menarik untuk dibicarakan dan tak pernah basi untuk di diskusikan karena definisi cinta itu sangat luas sehingga tidak pernah tuntas untuk dibahas. Para penyair, penulis lagu dan seniman telah mencoba untuk menangkap esensi dari kata itu sejak lama. Semua orang juga berpikir kalau mereka tahu apa artinya, tapi tidak ada yang benar-benar bisa meng-explor. Cinta adalah perasaan yang universal, tidak mengenal jarak, usia, suku ataupun ras. Seperti udara, tidak bisa diraba dan hanya bisa dirasakan. Tak peduli cinta dengan sesama manusia, dengan tumbuhan, binatang ataupun dengan Sang Pencipta. Cinta adalah milik semua orang karena cinta adalah penggerak kehidupan dan anugerah terindah dari Tuhan yang di berikan kepada manusia. Seseorang yang tidak pernah mengenal cinta itu kalau diibaratkan nih, kebanyakan makan roti tapi tidak pernah minum, jadinya seret ditenggorokan. Kalau nggak percaya, coba aja ...

Pengertian cinta itu menurut Wikipedia adalah sebuah perasaan yang ingin membagi bersama atau sebuah perasaan afeksi. Istilah afeksi dalam bahasa Inggris sering digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua orang atau lebih, yang lebih dari sekedar rasa simpati atau persahabatan terhadap seseorang. Pendapat lainnya, cinta adalah sebuah tindakan aktif yang dilakukan manusia berupa pengorbanan diri, empati, perhatian, memberikan kasih sayang, membantu, menuruti perkataan, mengikuti, patuh dan mau melakukan apapun yang diinginkan oleh seseorang. Seksualitas, asmara dan ikatan emosional yang sangat kuat. Intinya, adanya keinginan yang kuat dan daya tarik terhadap orang yang kita cintai. 

Banyak ya definisinya dan yang membuatnya agak rumit adalah konsep dari cinta itu sendiri, cinta bersyarat dan tanpa syarat. Unconditional love yang menurut sebagian orang merupakan bentuk cinta sejati, sementara yang lainnya menyebut sebagai hal yang tidak mungkin. Percaya akan cinta tanpa syarat dan benar-benar mencintai tanpa syarat itu memang membutuhkan suatu pemikiran, tindakan dan keyakinan yang kuat. Biasanya juga tidak begitu saja terlihat. Hal lain seperti cinta karena adanya materi, jabatan atau maksud-maksud tertentu dan lain sebagainya, yang seperti ini nih, yang disebut cinta bersyarat, secara fisik lebih mudah terlihat. Istilahnya, lebih gampang terendus. Pengalaman pribadi nih, dikenalin sama orang yang suka pencitraan, sok perfect, sok agamis, sok kaya, padahal aslinya iyuuuhhh banget dah. Untung saja, saya tipe manusia yang tidak gampang keblinger di saat orang lain terpesona, termehek-mehek dengan gayanya itu. Akhirnya yaa ke laut aje ya Cung, makan tuh gaya modus lu ... LoL.

Memang sih, di dunia ini tidak ada yang tidak bersyarat. Tidak bisa dipungkiri kalau cinta pada awalnya selalu bersyarat, maunya sama yang tinggi, berkulit putih, romantis, humoris atau maunya sama pembalap, pemuda berbadan gelap. Termasuk bersyarat juga nggak tuh .... he he he. Pada umumnya yang lebih mudah dikompromikan adalah soal kebiasaan sehari-hari dan seiring dengan berjalannya waktu, cinta bersyarat tersebut bisa bertransformasi menjadi cinta tak bersyarat. Itu kalau kita menemukan orang yang berhati lapang, kalau nggak yaa wassalam dah ... LoL. Pun dengan cinta tak bersyarat, setelah menikah kok ternyata hidupnya tidak merasa bahagia, entah karena kurangnya materi atau apa yang didambakannya tidak terwujud dan sebagainya. Cinta yang awalnya tidak bersyarat menjadi bersyarat alias penuh dengan tuntutan. Jadi, semua tergantung pada pribadi kita masing-masing ya, bisa menerima segala kelebihan dan kekurangan orang yang dicintainya atau tidak. Kalau kita sendiri banyak kekurangannya, kenapa minta yang lebih pada orang lain, betul nggak ? # Edisi sadar diri ...

Padahal sebenarnya kalau dipahami lebih dalam, cinta itu tidak pernah menuntut kesempurnaan tetapi memahami kekurangan karena cinta adalah fitrah. Dan kekurangan pada diri manusia juga merupakan fitrah karena manusia bukan makhluk yang sempurna, nobody’s perfect in this world. Jadi satu fitrah yang ditetapkan oleh Allah tidak akan pernah berlawanan dengan fitrah yang lainnya. Kalau ada yang mengatakan cinta tetapi menuntut ini itu, harus begini begitu, harus jadi ini itu dulu, harus sukses dulu, harus punya ini itu sebagai bentuk tanda cinta, itu bukanlah cinta tetapi keegoisan. BTW, itu egois apa kemaruk ya ... atau dua-duanya.

Kata teman yang menjalani hubungan pernikahan nih, modal cinta saja tidak cukup karena makhluk yang mengenal cinta itu juga perlu makan, minum, beramal dan bersosialisasi. Tapi mestinya nggak perlu berlebihan juga, hanya karena hal-hal seperti itu terus dijadikan alasan untuk menuntut lebih atau bahasa kerennya matre positif. Pendapat saya nih, kata matre positif itu cocoknya untuk manusia pemalas tapi banyak tuntutan. Kalau kepengen materi yang lebih, ya dua-duanya harus saling bahu membahu berusaha, kalau yang satunya cuma ongkang-ongkang kaki doang mah, sama juga bohong. Mensyukuri apa yang sudah kita dapatkan dan kita terima itu lebih damai dihati, nrimo ing pandum gitu loh. Itu baru namanya cinta tanpa syarat. Kalau kita bisa menerima, apapun halangan dan rintangan pasti bisa diatasi. Tapi juga bukan berarti kalau kita mencintai seseorang tanpa syarat itu kita harus menerima pelecehan, perselingkuhan, kecanduan, kekerasan atau masalah lain yang tidak bisa kita tolerir. Itu bukan unconditional love namanya, tapi cinyol ... cinta konyol ... he he he.

Hal yang sering tidak kita sadari dalam kehidupan, sebenarnya unconditional love sudah kita dapatkan tetapi malah kita abaikan atau kita anggap remeh, sering juga malah diketawain. Entah itu cinta tanpa syarat dari pasangan ataupun teman. Saat kita sedang sakit, sedih, susah atau istilahnya berada dalam titik nol dalam kehidupan kita, saat itulah kita akan tahu siapa saja yang benar-benar berada di samping kita dan men-support kita. Dari situ kita bisa melihat, siapa teman sejati kita, siapa orang yang bisa kita ajak bicara dan setia mendengarkan keluhan kita. Orang bisa saja berkoar mengaku-ngaku kalau mereka adalah teman terdekat kita, kalau ada maunya aja tuh. Begitu kita kena musibah, pada nggak nongol semua. Manusia-manusia bersyarat seperti itu biasanya akan terkena seleksi alam dengan sendirinya. Bakalan tersingkir dari dunia persilatan. Logikanya, mana ada orang yang mau dekat-dekat dengan manusia bermuka dua seperti itu, iya nggak ? Meski memakai topeng kebaikan sekalipun, yang namanya manusia modus tetap saja akan terendus.

Allah telah mengajarkan unconditional love kepada kita melalui sifat Rahman dan Rahim-Nya, dimana Allah memberikan rahmat dan nikmat kepada manusia. Jaman sekarang susah menemukan orang yang benar-benar tulus, seperti orang tua kita. Memberi tak berharap kembali, rela berusaha dan bekerja sekuat tenaga untuk kebaikan dan kemajuan kita tanpa menuntut apa pun dari kita, menerima kekurangan diri kita dan selalu memberi maaf terhadap pengingkaran dan kesalahan yang kita lakukan kepada mereka. Kalaupun kita sudah menemukannya, jangan disia-siakan yaa. Seseorang seperti itu tidak akan datang dua kali dalam kehidupan kita.

Mencintai tanpa meminta imbalan apa-apa, memberikan hati tanpa syarat kepada seseorang yang Anda pilih, memang punya dua sisi yang saling melengkapi, membahagiakan meski kadang menyakitkan. Cinta itu indah, walau sesekali memunculkan rasa perih. Bisa menerima apa adanya tanpa tendensi untuk mendapatkan lebih. Cinta seharusnya adalah sesuatu yang sederhana. Manusia dan nilai-nilai buatan manusia-lah yang membuatnya rumit apalagi jika melibatkan duniawi, hitung-hitungan untung rugi, berat diongkos. Kayak pedagang aja nih, prinsip ekonomi ... LoL.

Sekedar self reminder untuk diri saya sendiri, tidak bermaksud menyinggung siapapun. Jangan menilai soal kadar keimanan saya yaakk karena pengetahuan agama saya masih cethék, masih belajar dan terus belajar untuk memperbaiki diri. Semoga ALLAH, SWT selalu memberikan kelapangan hati dan kemudahan bagi kita semua ... Aamiin Yaa Rabbal Alamiin.