Friday 8 May 2015

GENTLEMAN & GENTLEWOMAN


Kalau membaca kamus Oxford, gentleman itu artinya a chivalrous, courteous and or honourable man atau dalam artian umum bahasa Indonesia, seorang lelaki yang terhormat dan pengertian terhadap wanita. Gentleman sendiri memiliki makna yang banyak sekali karena sejak jaman dahulu kala, kata ini digunakan untuk menggambarkan pria sejati yang hebat atau bangsawan gagah berani. Mungkin seperti Alexander Great, gitu kali yaa. 

Dan istilah “ gentlewoman “ sendiri memang tidak seumum gentleman yang memang terlebih dulu muncul. Meski saat ini istilah itu juga sudah mengalami perluasan arti, tapi benang merahnya masih tetap sama. Apa definisi gentleman dan gentlewoman yang sebenarnya ? Apakah ini menyangkut soal status sosial, gelar akademik, kekayaan atau pangkat ? Atau mengenai perilaku dan sikap yang ditunjukkannya ? Tentu Anda sudah sering mendengar anak-anak cewek ABG yang bilang pada teman-teman cowoknya, Gentleman doong ! Padahal kalau ditanya definisinya mereka juga bakalan tidak mengerti dan jawabannya pasti juga ngaco. Tapi belum pernah dengar ada cowok yang bilang, yang Gentlewoman doong … LoL.

Gentleman itu bukan gabungan antara kata gentle dan man, yang bisa diartikan sebagai pria baik, pria lembut, pria perhatian atau sejenisnya. Mencolek arti kata gentle yang berarti lemah lembut, apakah gentleman seorang yang lemah lembut? jinak ? berperasaan halus dan ramah ? apakah seorang gentleman terlihat seperti itu ? Cucok gitu loh … LoL. Ataukah yang namanya gentleman itu stereotype-nya seseorang yang kasar, kejam, liar tapi gagah dan berlogika ? Layaknya seorang atlet, smack down beibeh … he he he. 

Gentleman bukanlah pria gentle malahan tipe pria petarung yang sangat percaya diri, dominan, arogan dan tidak menyukai basa-basi. Istilah gentleman sendiri menurut opini banyak orang, sudah berubah menjadi sekumpulan pria-pria yang rajin memperlakukan setiap wanita jalanan manapun yang menarik perhatian sebagai seorang Putri, karena berharap dia akan memperlakukannya balik sebagai Pangeran. Pertanyaannya, apakah pria seperti itu layak disebut gentleman ? ataukah gentle man ? 

It’s not being a gentleman, it’s just being a gentle man. Lebih jauh lagi, ada jurang pemisah antara a gentleman dan a gentle man. Mengapa? Karena a gentle man tidak memiliki high standard dan chivalrous quality yang justru sangat dibutuhkan dalam fase pendekatan dengan lawan jenis. Hal yang sama juga berlaku untuk seorang gentle woman. Jadi, dua-duanya sembarangan main sikat. Asalkan suka, ya ayoo ajjah …

Gentleman and gentlewoman, tidak semudah saat kita melihat dalam sekejap. Sejam, sehari, seminggu bahkan sebulan. Seseorang tidak bisa dikatakan gentleman atau gentlewoman hanya melalui appearance-nya alias penampilan luarnya saja. Mentang-mentang habis ketemu sama orang yang terlihat banyak duit, mobil metereng, gagah, gaul, perlente dan brewokan terus dengan mudahnya bilang, he’s a gentleman. Dan seorang pria yang punya segala-galanya, harta, tahta dan wanita, lantas bisa memproklamirkan dirinya sebagai seorang gentleman. Pun dengan wanita cantik, sexy, atraktif, metropolis dan punya banyak perusahaan, mereka adalah seorang gentlewoman. Hmm, tidak seperti itu, Guys. Justru di pelosok desa malah banyak gentleman dan gentlewoman. 

Apakah Anda harus menjadi seorang gentleman atau gentlewoman saat mendekati seseorang, maksudnya adalah melakukan tindakan-tindakan yang menguji nilai pria atau wanita tersebut agar dapat menentukan apakah dia cukup kompatibel dengan standar diri Anda yang berkelas ? Sama sekali tidak !
Wanita mana pun pasti akan langsung luluh pada tipe pria seperti ini, membiarkan Anda duduk terlebih dahulu, membukakan pintu mobil, mengirimkan bunga saat Anda ulang tahun, sampai menjaga tutur katanya sehingga tak menyakiti Anda. Hmm … wanita pasti langsung melayang. Tapi, benarkah pria seperti itu juga layak disebut gentleman? Mesti mikir lebih jauh lagi kayaknya. Soalnya, sikapnya itu tulus beneran, sok-sok an romantis atau sekedar pencitraan nih. Kalau cuma sekedar settingan untuk mendapatkan perhatian sih, mendingan kelaut aje ye … he he he.

Seorang gentleman dan gentlewoman tidak akan mendekati seseorang yang menarik perhatiannya dengan cara memberikan piutang kebaikan dan perhatian. Apalagi sok-sok an begini begitu. Mereka tidak akan menurunkan standar dan menjadi murahan dengan terlalu banyak berkorban untuk seseorang sebelum orang itu membuktikan bahwa dirinya benar-benar tulus dan berniat baik.

Pandangan saya pribadi nih, gentleman dan gentlewoman itu adalah perilaku yang ditunjukkan oleh seorang yang berhati tangguh, steel heart, brave and tough. Seorang yang tahu apa yang dia mau dan berusaha dengan keras untuk mendapatkan keinginannya. Entah itu dalam percintaan ataupun profesi. Bukan berarti setelah mendapatkan yang dia mau, setelah itu ditinggalkan begitu saja, kalau yang ini mah, habis manis sepah dibuang namanya … LoL. 

Setiap pria dan wanita memiliki banyak peran. Sebagai kekasih, teman, sahabat, dan bagi seorang pria, dia juga harus menjadi pemimpin. Dalam setiap peran itu, jika kualitas yang diharapkan bisa dirasakan oleh orang yang berhubungan dengan seseorang tersebut, maka ia layak disebut gentleman atau gentlewoman. Dan pada umumnya, seorang gentleman dan gentlewoman itu lebih banyak memberi daripada menuntut. Memberi dalam hal ini bukan berarti sering ngasih hadiah, nraktir ke resto, beliin ini itu atau ngasih duit. Lebih banyak ke arah spiritual daripada material. Setidaknya seseorang yang bisa diandalkan dalam situasi apapun.

Masing-masing paham akan kewajiban dan tanggung jawabnya. Konsisten dengan apa yang telah diucapkannyanya, tidak mangkir atau lari begitu saja alias tinggal glanggang colong playu layaknya seorang pengecut. Apalagi kalau sampai lempar batu sembunyi tangan … wah, nggak banget daah. Dan tidak ada ceritanya seorang gentleman atau gentlewoman itu PHP, ituu … pemberi harapan palsu. Kata-katanya selalu jelas, tegas tetapi tetap sopan dan tidak mudah terpengaruh.

Dan yang paling penting nih, seorang gentleman atau gentlewoman tidak akan merasa dirinya selalu benar dan menyadari bahwa dia juga seorang manusia yang memiliki banyak kekurangan dan kesalahan. Karena itu, dia selalu berani mengakui kesalahannya, dia tak segan minta maaf bahkan meskipun bukan dia yang salah sebenarnya. Jalan pikirannya selalu obyektif, tidak berasumsi atau suka menduga-duga. Karena jika kadar asumsi dan dugaan terlalu banyak, seseorang akan cenderung men-judge seenaknya saja. Dan yang terutama nih, perasannya tidak sembarangan diobral kemana-mana alias setia. Tuuh … kan, emang nggak semua orang bisa disebut gentleman-gentlewoman, kalau gentle man atau gentle woman mah bertebaran dimana-mana, dipinggir jalan juga banyak … LoL.

Tetapi sayangnya pengertian gentlewoman ini diartikan bermacam-macam oleh masing-masing individu dan sering terjadi kesalah pahaman. Meskipun banyak perempuan berkoar-koar menyuarakan persamaan gender, terkadang ada saat dimana kaum perempuan kurang memahami juga akan istilah gentlewoman. Menjadi seorang gentlewoman juga bukan berarti mengerjakan pekerjaan yang dilakukan kaum pria, berpenampilan atau bertutur seperti lelaki alias tomboy. Berbicara keras dan lantang kan tidak sama dengan berbicara kotor alias misuh-misuh. Kata-kata kotor, keluar dari hati yang kotor. Miris banget …

Jujur, meskipun menjunjung tinggi emansipasi wanita tapi saya bukan seorang feminis. Saya juga sering mengerjakan pekerjaan laki-laki soalnya disuruh sama bapak saya sih, cuma nyetir mobil aja yang belum boleh, curang banget yaa … he he he. Fenomena kaum feminis jaman sekarang, sedikit-sedikit yang dikoarkan hanya soal kesetaraan gender melulu. Tapi kalau dituntut tentang kewajibannya sebagi seorang wanita, pada ngeles semua. Wanita juga punya hak yang sama dengan kaum pria, tapi bukan berarti terus merasa hebat dan ingin menguasai segalanya. Ada batasan antara hak seorang wanita dan seorang pria. Sesuatu yang perlu disadari karena setiap manusia itu masing-masing punya kelebihan dan kekurangan, jadi saling melengkapi bukannya saling menjahili gitu loh … LoL.

Lepas dari semua itu pria adalah seorang pria dan wanita tetaplah seorang wanita. Be a gentleman … be a gentlewoman. Dan cucok tetaplah cucok … LoL. Oops, mohon ma’af bila ada salah-salah kata, it's just my opinion. Nobody’s perfect in the world, karena kesempurnaan hanya milik ALLAH, SWT.

Have A Nice Weekend …



No comments:

Post a Comment