Wednesday 19 February 2014

MEMORY

Tree Heart



Biarlah aku menyimpan bayangmu
dan biarkanlah semua menjadi kenangan
Yang terlukis didalam hatiku
Meskipun perih
Namun tetap slalu ada di sini ....



Lagu yang pernah dilantunkan oleh Reza dan Masaki Ueda ini sangat familiar ditelinga saat saya masih kuliah. Kenangan atau memory, pasti setiap insan manusia punya akan hal itu. Sesuatu yang bisa membuat kita tertawa, menangis, merenung, sedih, kesal dan campur aduk. Kenangan adalah tetap sebuah kenangan. Hal yang tertinggal di dalam sistem memory otak kita. Sesuatu yang bisa membuat hidup kita lebih bermakna. 

Kadang kenangan manis maupun pahit membuat kita dapat tersenyum saat kita berpaling sejenak kebelakang. Baik, buruk, pahit manis, menyenangkan ataupun menyakitkan adalah hal-hal yang tidak dapat kita hindari dalam kehidupan. Seperti dua sisi mata uang. 

Ada kalanya yang kuat tersimpan dalam kenangan justru luka-luka kehidupan yang sangat dalam. Padahal, semua peristiwa tragis, peristiwa pahit, perselisihan, pertentangan, atau peristiwa yang menimbulkan luka itu, tetaplah merupakan bagian dari sejarah hidup kita yang tak terelakkan. Setiap jaman memiliki kekuatan dan kelemahannya sendiri-sendiri, begitu juga mereka pelaku-pelaku peristiwa di dalamnya.

Satu hal yang selalu saya syukuri karena ALLAH, SWT masih memberi saya Brain Memory yang sangat kuat. Mungkin, memory dalam otak saya ada 1000 Giga Bytes .... LoL. Meskipun seiring dengan bertambahnya umur memory itu juga semakin lamban. 

Masih ada dalam ingatan semua kenangan yang pernah saya alami. Sejak masih kecil sampai sekarang. Dengan semua tingkah laku dan perkataan-perkataan orang yang berinteraksi dengan saya. Dari satu daerah ke daerah lainnya, adat istiadatnya, bahasa daerah yang digunakan dan juga makanannya ( karena mengikuti orangtua yang harus berpindah dinas ). 

Pun juga dengan semua kejadian yang telah saya alami selama sepuluh tahun belakangan ini. Saat secara beruntun kehilangan adik, nenek, bude dan beberapa family yang sangat dekat dengan saya. Kalau saya menoleh ke belakang sejenak, kadang terheran-heran sendiri, bagaimana dulu saya bisa melalui semua itu, kehilangan suporter-suporter paling penting. Kalau itu terjadi sekarang, mungkin saya tidak sanggup menanggungnya. 

Sungguh, semanis atau seburuk apa pun peristiwa itu, sepahit apa pun luka yang ditimbulkannya, sekuat apa pun kenangan yang muncul karenanya, tetaplah ada hikmah dan pelajaran hidup yang sangat berharga di sana. Mereka sedang menanti kita di balik peristiwa itu, untuk menyapa kita agar kita terus bersikap bijak , membuat kita terus tumbuh dan maju ke depan. Apapun yang terjadi di hari kemarin, hari ini dan hari esok adalah sebuah ketentuan Ilahi. Semoga saya tidak terkena penyakit lupa .... Aamiin.

No comments:

Post a Comment