Sunday 7 August 2016

SINCERITY


Jaman sekarang kata ketulusan atau dalam bahasa kerennya sincerity adalah sebuah kata yang langka. Sebagai kata, mungkin tak asing dalam kehidupan harian kita, tapi benarkah makna yang diwakilkan kata tulus sudah meresapi kehidupan kita dan juga orang-orang disekitar kita ? Susah untuk menjawabnya, betul nggak ?

Seperti kata Salim A Fillah dalam salah satu bukunya, “ Membuktikan ketulusan ditengah situasi yang sulit. Disitulah konsistensi teruji, tapi disitu juga integritas terbukti.”

Mungkin banyak yang mengira kalau tulus itu sama dengan ikhlas. Padahal beda tuh. Ikhlas itu, merelakan atau melepaskan sesuatu yang terasa berat. Sedangkan tulus itu adalah kerelaan hati karena faktor adanya rasa senang atau tidak ada beban di dalam diri seseorang. Ikhlas memiliki kedudukan atau derajat yang lebih tinggi di mata Tuhan. Sehingga salah kalau ada orang yang mengatakan, percuma melakukan ini-itu jika tidak ikhlas. Persepsi orang selama ini terbalik, jika orang terlihat berat membantu atau memberi sesuatu disebut tidak ikhlas dan begitu pula sebaliknya. Keikhlasan seseorang itu identik dengan kadar keimanan seseorang.

Disadari atau tidak, dalam kehidupan sehari-hari ternyata ketulusan kadang terjangkit penyakit yang bisa menghancurkan makna ketulusan itu sendiri. Penyakit modus alias modal dusta. Nama bekennya, ada udang dibalik batu alias ada maksud yang tersembunyi di balik sebuah kebaikan yang dilakukan. Maksud yang tersembunyi itu tentunya sesuatu yang membawa keuntungan bagi dirinya sendiri. Kelihatannya sih tulus padahal cuma modus aja.

Manusia seperti itu biasanya berbuat baik kepada orang lain hanya sebagai basa-basi sosial dan hanya mengharap balasan entah itu berupa materi atau apalah, yang penting dia mendapatkan keuntungan dari perbuatannya. Yang pasti, orang yang tidak tulus itu demen banget menghitung kebaikan yang pernah dilakukan dan orang yang tidak tulus pasti akan capek dengan kebaikannya. Apalagi kalau imbalan yang didapatnya terasa kurang, tahu sendiri dah … LoL. Jadi, kerakusan juga bisa timbul akibat dari ketidak tulusan. 

Semakin sering dan semakin banyaknya Anda bergaul dengan orang lain, disitulah Anda bisa merasakan arti ketulusan yang sebenarnya. Entah itu teman, saudara atau orang yang baru Anda kenal. Ketulusan tidak bisa didapat hanya dalam hitungan jam, menit ataupun detik. Tidak terlihat, tidak bisa didengar dan hanya bisa dirasakan seiring dengan berjalannya waktu. Sesuatu yang tersembunyi di lubuk hati dan bukan kata terucap dengan lidah. 

Disekitar saya sendiri juga banyak orang-orang yang ngakunya tulus padahal modus. Setiap orang yang masih menggunakan perasaan pastinya bisa merasa kalau ada sesuatu yang tidak beres. Ada pihak yang memanfaatkan keadaan dan ada pihak yang dimanfaatkan. Dalam berhubungan dengan sesama manusia, memang tidak ada kata bodoh atau pintar, tapi hal itu jangan dijadikan alasan untuk membodohi dan memanfaatkan orang lain juga. Kalau bertemu orang seperti itu biasanya sih, saya diam aja. Dibawa enak aja, santai gitu loh … LoL. Sekedar mengurangi beban di hati dan meringankan langkah. Kalau mereka melakukan perbuatan yang tidak terpuji, itu urusan mereka sama Allah, bukan sama saya. Pada akhirnya kan setiap orang akan menanggung akibat dari perbuatannya sendiri, iya nggak ? 

Sesempurna apapun seseorang, ia tetap punya kemampuan untuk menyakiti hati orang lain. Hanya perasaan tulus yang bisa melupakan segala kepahitan yang terjadi dalam kehidupan, dengan keikhlasan hati terus berdoa dan memohon pada Tuhan akan kebaikan. 

Tidak bermaksud untuk menyinggung perasaan orang lain. Sekedar self reminder untuk saya sendiri agar bisa menjaga hati dan membersihkan pikiran. By the way, saya demen sama kata-kata bijak ini, entah siapa yang pertamakali menulisnya. Mungkin juga teman saya sendiri saat sedang galau karena dia yang meng-apload .... he he he. Semoga bermanfaat.


Siapalah saya …
Saya orang yang jauh dari sempurna
Namun saya sangat bersyukur dengan kehidupan saya
Saya tidak lepas dari kelebihan dan kekurangan
Orang menyukai saya … syukur Alhamdulillah
Orang membenci saya … saya tidak pikirkan
Dipuji saya tidak akan terbang
Dihina saya tidak akan tumbang
Prinsip hidup saya adalah 
Saya berjuang untuk orang yang benar-benar mencintai dan menyayangi saya


No comments:

Post a Comment