Friday 28 March 2014

TENTANG CINTA


" Kalo cuma pacaran aja, nggak punya tujuan untuk nikah, trus ngapain ?"
" Nggak mungkin kalo cuma pengen jalan-jalan dan pegangan tangan aja."
" Pastilah, ujung-ujungnya ke situ juga."
" Wis ta, nek aku tak pupus wae .... Lha wong kenyataannya dia suka menggantung hubungan."
" Iyalah, daripada konyol. Nunggu-nunggu nggak ada pastinya."
" Selak karaten .... lumuten."
" Emang enak, terus-terusan dikadalin ..."
" Laki-laki seperti itu cuma main-main aja, senengane dolanan thok. Kelihatan alim, tapi menclok sana, menclok sini.Siji durung entek, wis golek liyo." 
" Kayak si Doni tuh, punya pacar cewek baik-baik, eh, malah sekarang lengket ama PSK."
" Weeekk, nggilani ..."
" Wah, kalau yang kayak gitu, mendingan dibuang kelaut aja, biar dimakan ikan paus."
" Biasa-lah, namanya juga laki-laki, sukanya yang atraktif gitu loh."
" Untung ... bojoku ora koyo ngono." 
" Kalo cuma pengen dolanan wae, gak punya itikad baik, mbok wis ...." 
" Aku ra popo .... tapi suwe-suwe yo popo."


Di setiap sudut tidak ada yang tidak bicara cinta. Percakapan-percakapan seperti itu mungkin sudah biasa atau sering terdengar di telinga. Apalagi bagi para wanita. Saya sendiri sebenarnya juga tidak sengaja menyimak obrolan-obrolan yang dilontarkan beberapa pramuniaga saat berbelanja di Departemen Store, seminggu yang lalu. Obrolan sederhana antara segerombolan gadis yang berumur sekitar 23 tahunan, tapi sangat cukup menohok perasaan saya ( sedih ......Hiks ). 

Berawal dari dua orang, akhirnya menjadi enam orang yang saling sahut-sahutan. Kalau dipikir-pikir, gadis seusia itu aja tidak terima, lalu bagaimana dengan gadis seusia saya ? Percakapan itu belum seberapa (seperti yang saya simak, atau lebih tepatnya nguping .... he he he ), masih banyak obrolan-obrolan lain yang lebih seru. Rasanya tidak etis kalau saya kemukakan disini, karena terlalu menyudutkan kaum Adam.

Mengumbar atau meng-ekspos hubungan pribadi, bagi saya, bukanlah sebuah hobi. Saya juga sudah kenyang dengan godaan, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Sudah sering melihat, mendengar dan menghadapi manusia-manusia pengobral cinta. Tahu mana yang benar-benar cinta dan mana yang abal-abal. Saya juga Lebih suka diam atau tersenyum kalau ada sesuatu yang kurang benar. Apalagi kalau sedang mengamati tingkah orang lain ( sengaja atau tidak sengaja ) atau kalau ada manusia iseng yang mengamati saya. Diam dalam arti bukannya tidak tahu, tolol, bodoh atau gampang diperdaya. Punya kesabaran tinggi juga bukan berarti mau diperlakukan semena-mena. Sudah melewati batas kesabaran bagi saya bukan berarti kita harus membalas perlakuan buruk orang lain, tapi menghindari berurusan dengan mereka. Daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ...... Hamdan ATT banget ....... LoL.

Bagi seseorang yang punya perasaan, cinta bukan hanya sekedar cinta. Untuk bisa menjalin sebuah hubungan dengan lawan jenis dalam sebuah percintaan membutuhkan kejujuran, kepercayaan, kesetiaan dan kepastian. Tidak ada yang salah dengan cinta. Yang salah adalah manusia-manusia yang mengatasnamakan cinta untuk tujuan tertentu. Oknum tidak bertanggung jawab yang menjadikan cinta sebagai bahan lelucon dan mencari kesenangan. Boleh-boleh saja orang punya selera humor yang tinggi, asal jangan mempermainkan dan menertawakan perasaan seseorang. Ngono yo ngono, ning mbok yo ojo koyo ngono ...

Memang, kadang satu kesadaran muncul dengan beragam cara. Terlintas begitu saja, atau bahkan membutuhkan orang lain untuk menyentil kesadaran itu. Malah kadangkala, membutuhkan peristiwa menyentuh hati demi mencapai kesadaran. Merasuk hingga ke dalam kalbu dan menghentakkan setiap denyut nadi.

Dan kata-kata adalah sebuah cermin karena perkataan memantulkan beberapa pengetahuan tentang pendapat seseorang mengenai dirinya sendiri, meski mungkin mereka sedang membicarakan orang lain atau dilontarkan oleh orang lain. Sehingga memberikan kesempatan kepada Anda untuk melihat ke dalam diri sendiri. 

Dari sinilah yang saya ’berhenti’ sejenak untuk melakukan refleksi dan mereaktualisasi kesadaran diri bukan sebagai tukang masak, penulis, pelaku bisnis, pion politik, atau apapun, melainkan sebagai manusia dengan segala rintangan hidupnya. Hidup adalah sebuah jalan yang rumit, berkelok-kelok dan sebuah perjalanan yang pasti ada lubangnya dalam setiap fase meskipun jalan yang kita lalui terlihat mulus dan lurus. Apa yang terjadi pada orang lain ataupun pada diri kita sendiri adalah sebuah cermin. Pelajaran paling berharga yang tidak terlupakan.

Hanya manusia yang progresif-lah yang memerlukan refleksi diri. Manusia yang tidak ingin merugikan diri sendiri ataupun orang lain. Dengan kata lain hari ini lebih baik daripada hari kemarin dan hari esok adalah lebih baik dari hari sekarang.

Yesterday is just a story
Today is a reality
Tomorrow still mystery

Dan cinta akan selalu menjadi topik yang menyenangkan, tak pernah lekang oleh waktu ....

No comments:

Post a Comment